Jabar

Sebelumnya Dinyatakan Sakit Komplikasi, Dian Aktivis LSM Subang Meninggal Dunia di Bale Cak Imin

Sebelumnya Dinyatakan Sakit Komplikasi, Dian Aktivis LSM Subang Meninggal Dunia di Bale Cak Imin
Momen saat Andi Gondrong dan dua rekannya di makam Almarhum Dian. (foto: istimewa)

SUBANG, BEBASberita.com - Dian (53), seorang pria asal Pagaden Barat, Kabupaten Subang meninggal dunia di Bale Cak Imin, Jalan Palabuan, Subang, pada Rabu (5/3/2025), malam.

Menurut informasi, pria yang kesehariannya sebagai anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) tersebut menghembuskan nafas terakhir diantara jam 10 - 23:00 WIB.

Kabar tentang meninggalnya Dian dibenarkan oleh Andi L Hakim (Andi Gondrong) selaku pengelola Bale tersebut.

"Benar saudara Dian meninggal dunia tadi malam, sekitar pukul 23:00 WIB. Jenazah sudah di makamkan di TPU Butarengat, tadi pagi," ujar Andi dalam sambungan telepon, Kamis (6/3/2025).

Menurut Andi, tidak ada yang tahu detik - detik kematian Dian. Malam itu beberapa orang tengah asik mengobrol ngalor ngidul.

"Engga ada yang tahu detik - detik mau meninggalnya. Kita baru tahu itu, pas mau dibangunkan, soalnya kan tidur gitu. Oh ternyata sudah engga ada (meninggal)," tambahnya.

Diketahui, sebelumnya Almarhum memang sedang sakit komplikasi.

Siapa Almarhum Dian?

Sekitar sebulan sebelum dinyatakan meninggal dunia atau tepatnya, pada tanggal 20 Februari 2025, BEBASberita.com pernah bertemu dan berbincang bersama Almarhum Dian. Saat itu kondisinya memang sudah tampak memprihatinkan.

Advertisement

Dia duduk bersila dengan tatapan kosong, diteras Bale Cak Imin dengan hanya beralaskan tikar plastik. Sekujur tubuh dan wajahnya tampak membengkak. Entah penyakit apa yang diderita Dian.

"Penyakit saya serba ada. Komplikasi kang," ujar Dian, mengawali obrolan, saat itu.

Sekedar informasi, Bale Cak Imin merupakan tempat berkumpulnya kaum pergerakan Subang dan sekaligus rumah singgah yang dahulu berada dibawah naungan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), saat Andi L Hakim menjabat sebagai ketua PKB Subang.

Dalam perbincangan tersebut Dian mengaku, seorang anggota LSM. Bahkan dia juga pernah menjadi tim sukses salah satu Pasangan Calon Bupati Subang saat pilkada 2019, lalu. Kesehariannya dihabisnya dalam dunia LSM.

Keberadaannya di Bale Cak Imin sudah ada sekitar tiga bulan sejak dirinya dinyatakan tidak sehat. Dia pun mengaku bingung harus pulang kemana karena merasa sudah tidak punya sanak family sejak istri tercintanya menggugat cerai.

"Saya sudah cerai sejak setahun lalu. Dari istri yang kemarin punya anak satu," ujar Almarhum Dian dengan nada sedikit terbata.

Advertisement

Selama berada di Bale Cak Imin, Dian hanya hidup dari belaskasihan rekan sejawat yang biasa mangkal di bale tersebut. Dian mengaku, sebelumnya pernah dirawat di RSUD Ciereng selama dua minggu, namun kemudian memilih keluar karena ketiadaan biaya.

Dian lantas menunjuk dua orang yang banyak membantu dirinya selama di Bale Cak Imin ini. Kedua orang tersebut yaitu, Darus dan Andi Gondrong.

"Sebelumnya pernah dirawat di RS Ciereng, dua minggu. Tapi engga ada yang ngurus juga dan engga ada biaya juga. Ya sudah lah saya disini aja (Bale Cak Imin). Alhamdulillah disini saya dibantu sama Kang Darus dan Kang Andi Gondrong," tandasnya.

Cerita singkat tentang jatidiri Almarhum Dian dibenarkan oleh Andi Gondrong. Menurutnya, selama sakit Almarhum tinggal di teras Bale Cak Imin yang seadaannya. Bahkan untuk kebutuhan sehari - harinya, adakalanya ia dan rekan yang lain harus pontang panting mencari bantuan.

Namun demikian Andi tak menghitung apa yang pernah dilakukannya terhadap Almarhum. Buat Andi, keberadaan Dian yang sakit kala itu dan butuh bantuan tetap harus diberikan sebagai sesama manusia.

Bahkan, Andi pun menyampaikan permohonan kepada semua pihak yang mengenal Almarhum Dian sebelumnya untuk iklas memaafkan segala perbuatan Almarhum selama hidup.

"Sekarang kan sudah meninggal, mungkin disini saya atasnama keluarga juga memohon kepada siapa saja yang mengenal Almarhum sebelumnya untuk iklas memaafkan," tandasnya.

Terakhir Andi menyampaikan pesan terakhir dari Almarhum Dian. "Sebelum meninggal Almarhum sempat berpesan, katanya kalau meninggal tolong dimakamkan dimana saja. Jadi begitu meninggal, kami langsung berkoordinasi dengan pihak pengelola TPA Butarengat, dan Almarhum dimakamkan disana," katanya.

"Insya Alloh, nanti abis Ashar kita akan melaksanakan tahlilan untuk Almarhum. Tempatnya disini di Bale Cak Imin," tambah Andi sekaligus menutup perbincangan.