Eli Pasrah Saat Melihat Bangunan yang Menjadi Tempat Tinggalnya Dirobohkan
Penghuni Bangunan Liar di Wangunreja Subang Menyebut, Pembongkaran Dilakukan Tanpa Pemberitahuan

SUBANG, BEBASberita.com - Proses pembongkaran bangunan liar di sepanjang jalur perkebunan karet, Wangunreja, Kabupaten Subang kembali dilanjutkan. Secara umum pembongkaran di hari kedua ini, Minggu (20/4/2025), berjalan lancar dan kondusif.
Namun demikian, dibalik pelaksanaannya bahwa ternyata, pembongkaran itu dilakukan secara tiba - tiba. Sejumlah warga penghuni bangunan liar mengaku tidak mendapatkan pemberitahuan sebelumnya ikhwal adanya pembongkaran.
"Engga ada pak. Justru saya juga kaget, kok tiba - tiba ada beko (excavator). Dan di sebelah sana udah ada yang dibongkar," ujar Eli (51), warga penghuni bangunan liar saat ditemui BEBASberita.com, dilokasi.
Eli juga mengaku, saat ini dirinya bingung harus pergi kemana. Rumah ditempat asalnya di Batununggal, Subang sudah tidak ada. Terlebih saat ini dirinya pun tak memiliki uang sama sekali.
"Kalau saja saya ada uang, mungkin dari kemarin juga udah cari kontrakan. Mana barang - barang saya banyak. Sekarang ini justru saya juga bingung harus kemana," katanya dengan nada melas.
"Malah semalam mah, saya sama suami ga bisa tidur. Saya mikir harus kemana. Mana uang ga ada. Saya, suami termasuk anak - anak juga tidur di luar pak. Mana angin, nyamuk. Pokoknya ga nyaman lah tidur di dalam," ungkapnya menambahkan.
Eli mengatakan, bersama keluarganya sudah dua tahun ini tinggal di bangunan liar itu. Untuk bisa menempatinya, Eli memberi uang pengganti pada milik sebelumnya sebesar Rp.3,5 juta.
Dibangunan itu Eli membuka warung kecil - kecilan, seperti kopi, mie rebus dan bensin eceran. Sementara suaminya berjualan tanaman hias seperti bonsai dan sebagainya. Selama dua tahun tinggal disana, Eli juga telah memasang listrik dan membuat sumur.
Bagi Eli, bangunan liar itu ibarat sudah menjadi rumah dan sekaligus tempat usaha penopang kehidupannya sehari - sehari, termasuk untuk membiayai sekolah anak - anaknya.
Eli sangat menyadari bahwa keberadaannya di bangunan tersebut adalah salah namun ia nekad menempatinya semata demi bertahan hidup.
"Jujur ya pak, saya juga sadar ini salah. Tinggal ditempat ini. Tapi mau gimana lagi. Kan disini saya cuma usaha. Buat bertahan hidup aja pak," imbuhnya.
Sementara saat disinggung soal ada praktek prostitusi di kasawan tersebut, dengan tegas Eli mengaku tidak tahu.
"Kalau soal katanya ada prostitusi itu saya mah ga tahu. Soalnya kalau saya disini wajar - wajar aja," jelasnya.
Menurut dia, andai saja dari awal ada pemberitahuan bahwa akan ada pembongkaran, mungkin dirinya dan suami bisa mengadakan persiapan terlebih dulu. Pembongkaran yang tiba - tiba membuatnya jadi kebingungan.
Eli berharap, pemerintah bisa memberikan solusi, seperti memberi uang kompensasi. Setidaknya untuk membayar kontrakan dan ongkos angkut barang - barang miliknya.
"Harapan saya, ya pemerintah itu terutama ke Pak Dedi Mulyadi, tolonglah saya solusinya. Sekarang saya bingung harus kemana," tandasnya.
Secara umum, pembongkaran bangunan liar ini berjalan lancar dan kondusif. Sejumlah warga penghuni hanya bisa pasrah menyaksikan moncong excavator membongkar bangunan yang sudah sekian lama ditempatinya.
Sementara sebagian warga lainnya ada juga yang dengan sukarela membongkar bangunannya sendiri. Sejumlah petugas dari Satpoldam juga tampak berjaga di area pembongkaran.
Diketahui, pembongkaran bangunan liar tersebut atas perintah Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi yang konon kabarnya, risi dengan keberadaan bangunan liar tersebut yang terindikasi dijadikan tempat prostitusi.
Editor : Gustiana
TERPOPULER





