Ratusan Lapak Pedagang di Jalancagak, Subang Dibongkar

SUBANG, BEBASberita.com - Pembongkaran bangunan liar para pedagang di Kabupaten Subang terus dilakukan. Setelah sukses membongkar bangunan liar di kawasan Jalan Raya Dawuan, kini Pemprov Jabar bersama Pemkab Subang melakukan pembongkaran terhadap bangunan liar di sepanjang Jalancagak. Rencananya, pembongkaran juga akan dilakukan sampai ke kawasan Ciater.
Pembongkaran bangunan liar di wilayah Subang bagian selatan itu dimulai hari ini, Senin (26/5/2025) dan disaksikan langsung oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi dan Bupati Subang, Reynaldy Putera Andita, dibawah pengawalan Satpoldam beserta sejumlah anggota TNI juga Polri.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi atau akrab disapa KDM mengatakan, pembongkaran ini bukan bermaksud memutus usaha warga. Pihaknya berencana melakukan penataan terhadap lapak - lapak pedagang tersebut.
"Pembongkaran ini bukan untuk memutus usaha warga. Sebaliknya, saya akan melakukan penataan agar bangunan atau lapak - lapak pedagang ini bagus, indah sehingga bisa memberikan daya tarik pada pembeli," ujar KDM dilokasi pembongkaran.
Bagi KDM, Nanas yang selama ini di klaim sebagai icon Subang tidak sekedar nama. Lebih dari itu harus memiliki nilai ekonomis bagi warga Subang, khususnya Kecamatan Jalancagak atau Subang selatan.
Dalam pernyataannya tersebut, KDM juga menegaskan, bahwa para pedagang yang lapaknya di bongkar akan mendapatkan konpensasi. Paling tidak selama dua bulan ke depan sampai revitalisasi bangunan selesai dikerjakan.
"Jadi engga perlu khawatir. Nanti para pedagang ini didata, siapa saja nama - namanya. Kumpulkan KTPnya, serahkan ke Pak Bupati. Nanti kita akan berikan konpensasi, paling tidak untuk dua bulan ke depan selama mereka beristirahat atau penataan ini selesai dikerjakan," jelasnya.
Ditempat berbeda, Camat Jalancagak, Ika Merdekawati mengatakan, sedikitnya ada 210 bangunan liar milik pedagang yang berada di sepanjang jalur milik Provinsi Jawa Barat wilayah Jalancagak.
"Sebelumnya kami telah melakukan pendataan, bahwa jumlah bangunan pedagang itu seluruhnya ada 210 unit. Dan itu tersebar di wilayah Desa Tambakan, Bunihayu dan Jalancagak dan Curugrendeng," ujar Ika seperti dikutif metrobuana.co.id.
Ika pun lantas menyampaikan permohonan maaf pada para pedagang yang lapak dagangannya dibongkar.
"Mungkin, atasnama Pak Bupati, saya mohon maaf kepada para pedagang. Selama puluhan tahun berdagang, tapi kini harus dibongkar. Saya pastikan, pembongkaran ini bukan dalam rangka memutus usaha mereka, tapi sebagai upaya penataan yang akan dilakukan oleh Pak Gubernur," katanya.
"Nanti, para pedagang akan kembali berdagang. Tentu dengan kemasan tempat yang berbeda. Yang lebih bagus, lebih indah," tambahnya.
Secara umum proses pembongkaran lapak pedagang ini berjalan lancar. Sejumlah warga dan pedagang hanya bisa pasrah tatkala melihat alat berat merobohkan satu persatu lapak dagangan mereka.
Sementara ditempat lain, ada juga pedagang yang dengan sukarela melakukan pembongkaran lapaknya sendiri. Bagunan atau lapak yang dibongkar ini umumnya digunakan untuk berjualan nanas.
Editor : Redaksi
TERPOPULER





