Info Sukabumi Raya

Tiga Ruang Kelas Madrasah di Kab.Sukabumi Ambruk

Tiga Ruang Kelas Madrasah di Kab.Sukabumi Ambruk
Tiga ruang kelas dan satu bangunan kantin sekolah di Madrasah Diniyah (MD) Nurul Hikmah, Kampung Ciburial, Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi ambruk. (Foto: istimewa)

KAB.SUKABUMI, BEBASberita.com - Tiga ruang kelas dan satu bangunan kantin sekolah di Madrasah Diniyah (MD) Nurul Hikmah, Kampung Ciburial, Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi ambruk pada Rabu (2/7/2025) pagi.

Beruntung tidak ada korban jiwa. Saat kejadian kondisi sekolah sedang libur usai penyerahan rapot semester II dan kelulusan. Sebelum atap bangunan sekolah itu ambruk, sehari sebelumnya kawasan di wilayah tersebut sedang diguyur hujan. Kondisi bangunan yang sudah lapuk disebut - sebut menjadi pemicu ambruknya sekolah tersebut.

Camat Gunungguruh, Kusyana mengatakan, pihaknya sudah melaporkan kondisi tersebut ke Pemkab Sukabumi. Dia juga mengajukan agar perbaikan sekolah masuk ke dalam program P2WKSS.

"Salah satunya kan ada sarana prasarana ibadah kita mengajukan MDTA Nurul Hikmah untuk pembangunan. Memang yang ambruknya plafon ya, kita sudah mengajukan, sudah cek ke bagian Kesra sedang dibuat proposalnya," kata Kusyana.

Kusyana menyebut, perbaikan madrasah tersebut tergantung pada kemampuan anggaran daerah. Saat ini, ia masih menunggu respons dari Pemkab Sukabumi.

"Karena usia sudah lapuk, kemarin malam juga hujan jadi kemarin sudah diprediksi akan ambruk. Kondisi bangunan juga sudah tidak layak, sangat mengkhawatirkan bagi siswa-siswi madrasah makanya kita ingin cepat-cepat karena kalau masuk program P2WKSS biasanya tindak lanjutnya cepat," jelasnya.

Salah seorang guru, Ai Silvi mengatakan, bangunan sekolah tempatnya mengajar memang sudah lama rusak, terparah satu tahun terakhir ini.

"Memang bangunannya sudah lama rusak. Tapi sedikit-sedikit diperbaiki uangnya dari iuran sekolah," kata Ai di lokasi.

"Alhamdulillah sedang tidak ada kegiatan belajar mengajar karena sedang libur juga, tidak ada yang lalu lalang pas kejadian, hanya mungkin tetangga sebelah kaget," ujarnya.

Menurut dia, sekolah tempatnya bekerja dibangun pada tahun 1980 lalu. Hingga saat ini, jumlah siswa yang menempuh pendidikan di sana sekitar 90 siswa dari kelas 1 hingga 6. Terakhir diperbaiki lima tahun lalu, dari anggaran dana desa.

"Tapi waktu itu yang diperbaiki hanya atapnya saja dan pengecetan. Jadi di sini tiga kelas digunakan enam rombel (rombongan belajar) sistemnya disekat," jelasnya.

Akibat peristiwa tersebut, kegiatan belajar mengajar dipastikan terganggu. Terlebih, pihaknya baru saja melaksanakan penerimaan siswa baru (SPMB). Ai berharap, ke depan bisa secepatnya dibangun karena kegiatan belajar mengajar harus tetap efektif dan berlangsung karena pendidikan madrasah di Kampung Ciburial hanya di sini.

Editor : G Purwantie