SUBANG, BEBASberita.com - Tak ada hujan tak ada angin, ratusan penyapu koin di Jembatan Sewoharjo tiba - tiba diajak buka puasa bersama istri mendiang Presiden RI Ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid.

Kegiatan tersebut digelar di halaman Kantor Desa Karanganyar Kecamatan Pusakajaya Kabupaten Subang dan dihadiri Jajaran Muspika Pusakajaya, para tokoh lintas agama dan masyarakat setempat, pada Senin(24/3/2025).

Para penyapu koin tersebut mengaku kaget sekaligus bangga dan bahagia bisa melaksanakan buka puasa bersama dengan mantan Ibu Negara.

"Ya Allah, saya bener - bener ga nyangka bisa buka puasa bareng istrinya Gusdur. Saya bener - bener kaget. Tapi senang juga," ujar Ruminah, penyapu koin.

Sementara Shinta Nuriyah menegaskan, kedatangannya ke Subang dan mengajak para penyapu koin untuk berbuka puasa bersama semata ingin belajar dari mereka tentang perjuangan hidup.

"Saya ingin belajar dari kaum duafa, tentang makna dan hakikat hidup. Bagaimana kaum duafa memperjuangkan dan mempertahankan hidupnya dan berpuasa sebaik-baiknya," katanya.

Adapun para tokoh lintas agama yang juga turut hadir di acaranya tersebut, menurut dia, adalah cermin dari semangat Bhinneka Tunggal Ika yang intisarinya mempererat kebersamaan, serta menanamkan nilai gotong royong antar warga.

“Ini menunjukkan bahwa kebersamaan dan saling tolong-menolong sangat penting, tanpa mengenal suku ras dan agama," katanya.

Di sela kegiatan buka puasa bersama Shinta Nuriyah Abdurahman Wahid dan ratusan penyapu koin, Kapolsek Pusakanagara Kompol Jusdjachlan menghimbau para penyapu koin untuk tidak beraktivitas di musim mudik karena sangat mengganggu kelancaran arus mudik sekaligus membahayakan bagi pemudik dan juga penyapu koin itu sendiri.

Untuk mengantisipasi adanya penyapu koin yang nekad beroperasi, Jusdjachlan menegaskan, pihaknya sudah menyiagakan Dalmas.

"Kita sudah siapkan satu kompi Dalmas di Jembatan Sewoharjo. Meraka akan standby 24 jam untuk antisipasi bilamana ada para penyapu Koin yang nekat beroperasi," ucapnya.

Editor : Igoen Josef