KAB.BANDUNG, BEBASberita.com - Penolakan warga dan petani Desa Cipeujeuh, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung terhadap proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtaraharja, memasuki babak baru.

Selasa (24/06/2025), siang, pihak PDAM Tirtaraharja menemui warga. Pertemuan digelar di sebuah rumah makan yang berlokasi di Jalan Rancakole, Desa Sagaracipta, Kecamatan Ciparay. Namun sayang, dipertemuan yang agendanya mendengarkan sosialisasi dari pihak PDAM Tirtaraharja, warga dan petani Cipeujeuh, tetap menolaknya.

Pernyataan sikap warga dan petani Desa Cipeujeuh.

"Kami atas nama Paguyuban Tani Rahayu menolak SPAM PDAM yang mengambil air dari Citarum. Kalau mau melaksanakan proyek silahkan, tapi ambil airnya ditempat lain tidak di Citarum," ujar Iyus Rusli, ketua Paguyuban Tani Rahayu.

Dikesempatan itu, Iyus juga sekaligus membacakan dua poin yang menjadi dasar penolakan hasil kesepakatan bersama warga. "Satu, proyek SPAM PDAM supaya diberhentikan. Dua, masih ada sumber yang lain selain Sungai Citarum. Demikian surat pernyataan ini kami buat dan dalam keadaan sadar juga tidak ada dalam keadaan terpaksa," tegasnya.

"Sekali lagi kami mohon maaf. Dalam hal ini, bukan tidak mendukung program pemerintah, tapi program ini menurut kami, banyak menimbulkan dampak negatifnya bagi warga," tambahnya.

Mendengar penyataan sikap warga itu, pihak PDAM Tirtaraharja hanya bisa terdiam. Secara utuh, pertemuan tersebut hanya menghasilkan kekecewaan di pihak PDAM Tirtaraharja.

Sosialisasi ikhwal maksud dan tujuan dilaksanakannya proyek SPAM yang sebelumnya disampaikan oleh perwakilan dari PDAM Tirtaraharja sepertinya tak mampu mepengaruhi pendirian warga yang 'keukeuh' menolaknya.

Sejauh ini, belum diketahui apakah pertemuan akan kembali dilakukan? mengingat dalam hal ini, pelaksanaan proyek yang bernilai milyaran rupiah tersebut sudah harus dilaksanakan.

Pertemuan tersebut juga turut dihadiri, Camat, Kapolsek dan Danramil Pacet - Ciparay, Kepala Desa Cipeujeuh serta Ketua APDESI Kabupaten Bandung yang juga Kepala Desa Cikoneng.

Seperti diketahui, penolakan warga terhadap proyek PDAM tersebut sebelumnya sempat diwarnai dengan aksi unjukrasa. Mereka mengaku kecewa karena dalam hal ini, PDAM Tirtaraharja tidak pernah melakukan sosialisasi sebelumnya. Selain itu, penolakan juga didasari oleh kekhawatiran akan berkurangnya pasokan air ke sawah mereka.

Editor : Igoen Josef