Info Sukabumi Raya

Miris! di Kab. Sukabumi Masih ada Siswa yang Belajar Lesehan

Miris! di Kab. Sukabumi Masih ada Siswa yang Belajar Lesehan
Penampakan bangunan SD Negeri Cimanggu 1. (Foto: nanang setiawan)

KAB.SUKABUMI, BEBASberita.com - Miris! mungkin kata itulah yang tepat dialamat pada bangunan SD Negeri Cimanggu 1 Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi yang kini kondisinya terlihat sangat mempriatinkan.

Sekedar gambaran, kerusakan bukan saja pada sebagian besar kontruksi bangunan tetapi pada sarana prasarana seperti bangku dan meja yang hampir seluruhnya rusak akibat dimakan usia dan rayap. Jika diperhatikan, jelas jauh dari kata layak untuk dijadikan ruang belajar mengajar.

Kepala SD Negeri Cimanggu I, Ade Dimyati yang ditemui mengatakan, kondisi ini sudah berlangsung lama, namun puncaknya di dua tahun ini. Dia pun mengaku sudah sering menyampaikannya ke Dinas Pendidikan Pendidikan Kabupaten Sukabumi namun hingga saat ini belum ada tanda akan diperbaiki.

Advertisement

"Sebenarnya kami sudah sering menyampaikan soal kondisi bangunan sekolah ini ke dinas (Dinas Pendidikan). Tapi engga tahu kenapa, sampai saat ini belum juga ada realisasi. Apa belum ada anggaran gitu ya," ujar Ade, Rabu (10/9/2025).

Lebih lanjut Ade mengungkapkan, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan beberapa ruang kelas yang rusak itu terpaksa tidak digunakan. Kegiatan belajar mengajar dipusatkan di bangunan lain yang dianggap masih layak, itupun dengan cara bergantian.

"Itupun mereka harus belajarnya sambil lesehan. Soalnya kan bangku dan mejanya juga sudah pada rusak karena rayap," katanya.

Untuk diketahui, SD Negeri Cimanggu 1 memiliki siswa sebanyak 415 orang. Bangunan sekolah ini berada di dua desa, 4 lokal di Desa Titisan dan 4 lokal lainnya di Desa Cimangkok. Jarak dari desa ke desa itu hampir mencapai 500 meter.

“Saya berharap sekolah kami untuk diprioritaskan perbaikannya, kasian para siswa. Mereka tentu sudah sangat tidak nyaman. Selain itu, keberadaan bangunan sekolah di dua desa ini, baiknya di satu lokasikan saja,” tandasnya.

Editor : Igoen Josef