Info Bencana

BMKG Pastikan Guncangan Besar di Laut Banda, Maluku Tidak Berpotensi Tsunami

BMKG Pastikan Guncangan Besar di Laut Banda, Maluku Tidak Berpotensi Tsunami
Info grafik BMKG

BANDUNG, BEBASberita.com - Gempabumi tektonik berkekuatan 5,4 magnetudo (M) mengguncang wilayah Laut Banda, Maluku, Rabu (12/3/2025) pukul 19.51.31 WIB.

Hasil analisis BMKG menunjukan, episenter gempa terletak pada koordinat 7,53° LS ; 129,19° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 170 Km arah TimurLaut Maluku Barat Daya, Maluku pada kedalaman 116 km.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat deformasi batuan dalam Lempeng Laut Banda. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," kata Dr. Daryono, S.Si., M.Si, Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG dalam keterangan tertulis.

Dijelaskan, berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), gempabumi ini menimbulkan guncangan di daerah Maluku Barat Daya dengan skala intensitas I-II MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu), daerah Pulau Wetang, Maluku Barat Daya dengan skala intensitas III - IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah) dan daerah Pulau-Pulau Babar, Maluku Barat Daya dengan skala intensitas III - IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," jelasnya.

Lebih lanjut dikatakan, hingga pukul 20.30 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock). Kendati demikian, Daryono menghimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," pungkasnya.

Editor : G Purwantie